Politik?!
1#*
Sejak lama, banyak sekali orang yang berbicara tentang
Politik. Tetapi banyak pula yang bingung dengan makna mendasar dari
politik itu. Orang bingung; politik itu tujuannya sebenarnya apa
?, menghasilkan apa ?, untuk siapa?.
Orang
menjadi semakin bingung karena banyak pula orang yang mengatakan bahwasanya
politik justru tidak bisa dikaitkankan dengan masalah hukum. Kemudian ada lagi yang mengatakan bahwasanya
politik tidaklah mungkin bisa dipersandingkan dengan agama. Sehingga
timbullah berbagai pertanyaan bagi orang-orang yang berfikiran dinamis and
logis.
Sebagaimana sudah
sama-sama diketahui bahwasanya awalnya kenidupan ini adalah kebiasaan,
lama-lama menjadi terbiasa, seterusnya menjadi teradat, selanjutnya menjadi
diadatkan dan akhirnya menjadi adat meskipun bukanlah sebenarnya adat tetapi
cendrung menjadi hukum.
Belakangan datanglah
agama sebagai satu standar hukum yang mesti diikuti oleh semua
penganutnya. Tetapi kenapa banyak pula orang yang mengatakan bahwa
politik tidak bisa disangkutpautkan dengan agama atau hukum ?. Kenapa ?.
Itulah pertanyaan besarnya. Oleh karena itu, mari sama-sama kita
mencoba meraba, menelusurinya. Politik itu sebenarnya apa.
Kalaulah kita merujuk kepada kata bakunya “politic”, kata
ini sebenarnya adalah satu kata yang berasal dari bahasa Yunani, seperti yang
dijelaskan pada kamus dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggeris yang di
terjemahkan oleh Hasan Sadly pada halaman 433 dan terjemahan kamus Hornby
page 748.
Dalam kehidupan sehari-hari, seorang tukang,
bila diberikan satu tugas untuk mengerjakan atau memperbaiki satu bangunan atau
alat; maka si tukang akan menukangi setiap benda kerja yang
diberikan kepadanya.
Demikan pula dengan politik, menurut uraian kamus; seorang politisi tugasnya adalah
mempolitiki. Ia
pandai mempolitiki rekan-rekannya supaya terpilih menjadi ketua. It
mean, “He was good at manipulating his friends so that he was chosen
chairman”. Oleh karena itu, “Politik” sebenarnya adalah satu ilmu yang
sangat istimewa.
Lebih lanjut, Politik tidak hanya sekedar apa
yang dijelaskan oleh ungkapan kamus diatas; tetapi politik juga dapat
melahirkan berbagai istilah yang sangat menarik seperti diantaranya
istilah “demi kepentingan rakyat”. kadang juga bisa menjadi “prosedur” atau “dinas”, “izin” dlsb.
Menariknya, dengan istilah demi kepentingan
rakyat tersebut; kini, banyak sekali orang yang bisa menjadi kaya
raya. Tidak seperti Baginda RasululLah saw dulu yang karena juga pernah
menggunakan istilah demi kepentingan rakyat (ummati); beliau justru harus rela
berkantor didalam Ka’bah, duduk diatas kulit domba dilantai pasir menerima tamu
negara, karena Beliau memang adalah kepala negara dikala itu.
Istilah menarik lainnya yang dapat dilahirkan
oleh politik adalah ”izin”. Kalau dulu dulu orang memahami izin artinya
adalah kelayakan. Kelayakan bangunan, kelayakan mengemudi, kelayakan jalan
dlsb. Tetapi kini, izin yang dilahirkan oleh politik tujuannya bukan lagi
kelayakan melainkan kaya raya. Lihat saja, meskipun sudah punya SIM,
ternyata caranya mengemudi tetap saja ugal-ugalan. Meskipun sudah ada IMB,
ternyata tata ruang bangunannya tetap saja amburadul.
Politik semakin menjadi menarik karena dengan
politik orang bisa menghitung; gaji yang cuma 10 jt/ bln selama 5 tahun bisa
menjadi 50 – 500 M. Padahal kalau dihitung secara hitungan dagang atau
tekhnik; 10 jt X 5 thn hasilnya adalah 600 jt. Itulah
makanya semakin banyak orang yang tertarik beralih kedunia politik, yaitunya
suatu ilmu atau kegiatan yang dapat menjadikan orang menjadi kaya raya — Mana
ada kini orang politik yang miskin, ndak ada itu. Itulah hebatnya politik.
Lain halnya dengan kegiatan pertanian, yang
menghasilkan pangan, yang menghasilkan makanan untuk semua orang termasuk
orang-orang politik; tetapi petaninya sendiri malah banyak yang
miskin. Sehingga usaha pertanian kini menjadi semakin kurang
menarik. Demikianlah opininya.